Tombolcerita.net – Pembunuhan yang sangat keji dilakukan oleh seorang pria bernama Soekisno, pada Jumat kemarin. Pria yang berusia 63 tahun ini menghabisi nyawa Suyatno yang sering disebut Yantobel di rumahnya sendiri dengan gancu. Menurut keterangan warga, Soekisno menderita gangguan jiwa.
"Dulu juga pernah bertengkar dengan saya. Dia memaksa saya bayar sewa rumah. Padahal, saya sudah membayar lunas," ujar Bahri, tetangga pelaku. Selama ini, Soekisno memang tinggal sendirian. Sejak orang tuanya meninggal sekitar '90-an, dia mewarisi seluruh harta.
Dulu orang tua Soekisno memiliki tanah yang luas. Di atas tanah itu, dibangun empat rumah. "Semuanya nomor 35," imbuh Bahri. Seokisno sudah menjual tiga rumah. Sedangkan satu-satunya rumah yang belum dijualnya adalah rumah bercat biru yang menjadi tempat tinggalnya selama ini. Di rumah itu pula, pembunuhan sadis terhadap Suyatno terjadi.
Kisah tewasnya Suyatno di tangan Soekisno juga tidak jauh-jauh dari urusan sewa rumah. Sepekan lalu Suyatno, yang merupakan warga Karah Gang IV, berniat mengontrak rumah milik Soekisno. Uang muka Rp 1 juta juga sudah diberikan.
Suyatno mulai menempati rumah itu Kamis malam (10/3) dan berencana memasukkan perabot kemarin siang. Namun, kemarin siang Suyatno ditemukan tewas di dalam rumah kontrakan itu. Tubuhnya tertelungkup di lantai. Di kepalanya, masih tertancap gancu.
Kabar kematian Suyatno sampai ke telinga warga sekitar pukul 09.00. Saat itu salah seorang warga yang bernama Didik berpapasan dengan Soekisno. Kepada Didik, Soekisno memberitahukan bahwa di dalam rumahnya ada jenazah.
Awalnya, ucapan itu hanya dianggap gurauan. Namun, karena selama ini perilaku Soekisno memang tidak terduga, warga lantas memutuskan untuk memeriksa.
Rumah itu terkunci saat didatangi warga. Dari jendela, samar-samar terlihat sesosok tubuh yang tertelungkup. Warga lantas mendobrak pintu dan mendapati jenazah Suyatno bersimbah darah. Akhirnya, warga menelepon polisi.
Petugas Polsek Jambangan yang datang langsung memasang garis polisi di depan rumah tersebut. Kemudian, mereka mencari Soekisno. Ketika ditangkap, Soekisno berada di sebuah warung kopi dengan mimik muka tidak bersalah.
Untuk sementara, Soekisno masih diamankan di Mapolsek Jambangan. Kepada petugas, pria dengan jenggot putih memanjang itu mengaku memukulkan gancu empat kali.
Dulu orang tua Soekisno memiliki tanah yang luas. Di atas tanah itu, dibangun empat rumah. "Semuanya nomor 35," imbuh Bahri. Seokisno sudah menjual tiga rumah. Sedangkan satu-satunya rumah yang belum dijualnya adalah rumah bercat biru yang menjadi tempat tinggalnya selama ini. Di rumah itu pula, pembunuhan sadis terhadap Suyatno terjadi.
Kisah tewasnya Suyatno di tangan Soekisno juga tidak jauh-jauh dari urusan sewa rumah. Sepekan lalu Suyatno, yang merupakan warga Karah Gang IV, berniat mengontrak rumah milik Soekisno. Uang muka Rp 1 juta juga sudah diberikan.
Suyatno mulai menempati rumah itu Kamis malam (10/3) dan berencana memasukkan perabot kemarin siang. Namun, kemarin siang Suyatno ditemukan tewas di dalam rumah kontrakan itu. Tubuhnya tertelungkup di lantai. Di kepalanya, masih tertancap gancu.
Kabar kematian Suyatno sampai ke telinga warga sekitar pukul 09.00. Saat itu salah seorang warga yang bernama Didik berpapasan dengan Soekisno. Kepada Didik, Soekisno memberitahukan bahwa di dalam rumahnya ada jenazah.
Awalnya, ucapan itu hanya dianggap gurauan. Namun, karena selama ini perilaku Soekisno memang tidak terduga, warga lantas memutuskan untuk memeriksa.
Rumah itu terkunci saat didatangi warga. Dari jendela, samar-samar terlihat sesosok tubuh yang tertelungkup. Warga lantas mendobrak pintu dan mendapati jenazah Suyatno bersimbah darah. Akhirnya, warga menelepon polisi.
Petugas Polsek Jambangan yang datang langsung memasang garis polisi di depan rumah tersebut. Kemudian, mereka mencari Soekisno. Ketika ditangkap, Soekisno berada di sebuah warung kopi dengan mimik muka tidak bersalah.
Untuk sementara, Soekisno masih diamankan di Mapolsek Jambangan. Kepada petugas, pria dengan jenggot putih memanjang itu mengaku memukulkan gancu empat kali.
0 Response to "Selesai bunuh orang langsung nongkrong diwarung."
Posting Komentar
Dilarang komentar spam